Maa syral muslimin rahimakumullah
Adapun yang menjadi judul khutbah kita pada jum,at ini adalah
Memahami hakekat umur manusia
Didalam kitab lisanul arab dikatakan bahwa sanya adapun ta’rif atau defenisi dari umur itu adalah
العمور هو سيرة الحياة التى تبدأ حين يولد حتى يصل الى الموت
Umur itu adalah suatu perjalanan hidup yang dimulai ketika ia dilahirkan hingga sampai kepada kematian.
Dari defenisi mengenai umur diatas sudah jelas bagi kita bahwa ketika kita dilahirkan kedunia ini pada saat itu jua kehidupan kita telah dihitung dan merupakan babak awal untuk menuju kehidupan yang kekal abadi dan sekarang tergantung kepada kita masing masing kemanakah umur yang kita miliki ini akan kita bawa apakah untuk kebaikan atau untuk keburukan semua itu kita yang akan menjalaninya.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Selanjutnya kajian kita tentang memahami hakekat umur ini adalah dibagi kepada 4 bahagian
Dan adapun yang pertama adalah
1. Batas umur
2. Umur itu adalah sebab akibat
3. Baik dan buruknya kehidupan tergantung kepada penggunaannya
4. Umur itu akan dimintai pertanggung jawabannya di hari kiamat
Dan adapun yang pertama adalah mengenai batas umur manusia mengenai ini allah subhanahu wataala berfirman didalam al qur’an pada surat al hajj ayat 5
Bahwa sanya kehidupan manusia itu sudah ditentukan allah batasannya. dalam tafsir qur’an berarti . sampai waktu yang sudah ditentukan
Ternyata hidup kita sendiripun sudah diatur allah kapan kita hidup dan kapan kita akan kembali kepadanya.
Dalil yang lain yang menyatakan tentang batas umur ini adalah firman allah dalam surat al a’raf ayat 34
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537]; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. Penafsiran mengenai walikulli ummatin ajal Maksudnya adalah: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
Masih mengenai batasan umur yang dimiliki manusia rasulullah saw bersabda
اعمار أمتي بين ستين وسبعين
Umur ummatku itu antara enam puluh dan tujuh puluh
Kalau kita mendengar tentang kabar kematian maka yang paling sering kita dengar itu adalah tujuh puluh tahun kebawah jarang sekali yang melebihi dari umur tersebut
Maa syral muslimin rahimakumullah
Pembahasan yang kedua mengenai hakekat umur ini adalah umur itu adalah sebab akibat
Allah swt berfirman didalam al quran pada surat al hajj ayat 5
Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya.
Dari ayat tersebut diatas dapat kita ambil suatu pemahaman bahwa yang namanya umur itu bukanlah sebagai patokan untuk melakukan suatu kebajikan
Allah swt berfirman dalam surat yasin ayat 68
Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1271]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?[1271] Maksudnya adalah : kembali menjadi lemah dan kurang akal.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Dan kajian kita yang ketiga adalah baik dan buruknya suatu kehidupan tergantung kepada penggunaannya
Rasulullah saw bersabda
خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله
Sebaik baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik pula perbuatannya dan seburuk buruk manusia adalah yang panjang umurnya dan buruk pula perbuatannya.
Umur yang panjang yang diberikan allah kepada manusia merupakan suatu karunia yang sangat luar biasa bagi seorang hamba. Secara sederhana kita ambil contoh orang yang panjang umurnya dan hampir setiap detik dari umurnya digunakan untuk kebaikan dengan suatu niat yang ikhlas tentu mempunyai nilai yang tinggi disisi allah tetapi malah sebaliknya.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Dan adapun kajian yang keempat adalah bahwa umur itu akan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat
لا تزول قدم العبد فى يوم القيامة حتى تسئل عن اربع
عن عمره فيم افناه وعن شبابه فيم ابلاه وعن ماله من اين اكتسبه وفيم انفقه وعن علمه ماذا عمل به
"Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:
1. Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan
2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. " (HR. Tirmidzi)
Dan adapun yang pertama adalah
عن عمره فيم افناه
Tentang umurnya kemana ia menghabiskannya. Disadari atau tidak disadari bahwa ternyata kehidupan yang kita lalui suatu saat nanti jua akan diminta pertanggung jawaban oleh allah setiap detiknya akan ditanya kemana digunakan apakah untuk kebaikan atau keburukan tak sedetikpun luput dari pandangan allah
Imam Al-Hasan Al-Bashri berwasiat mengenai hari yang dilalui oleh manusia dengan berkata:
أَيُّهَا النَّاُس إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ.
“Wahai manusia, ketahuilah bahwasanya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, setiap ada sehari yang berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.”
Ma’asyiral muslimin, jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Bila kita perhatikan kata nasehat diatas , maka akan terlintaslah suatu pertanyaan :
• Sudah berapa umur kita yang digunakan untuk mengumpulkan bekal menuju tempat yang abadi
• Sudah berapa umur kita yang digunakan untuk perbuatan yang dilarang allah yang berlalu begitu saja tanpa guna
Dari pertanyaan diatas adalah merupakan sebagai bahan renungan bagi kita untuk menggapai amal shalih meningkatkan ketaqwaan kita kepada allah. Umur yang kita miliki sekarang ini adalah sebagai rahmat dan karunia bagi kita bila kita menggunakannya untuk amal shaleh mana kala kita menggunakannya untuk maksiat maka pada saat itu jua murka allah akan tetap menyelimuti hidup kita. Alhamdulillah allah memberikan kepada kita umur yang bermanfaat umur yang berguna untuk mengabdi kepada allah
Marilah, segera bertobat dan menggunakan sisa sisa umur yang kita miliki untuk mengabdikan diri kita zhahir dan bathin kepada allah sang pencipta.
.Dalam tafsirnya, Al-Hafizh Ibnu Katsir memberikan illustrasi tentang hidup manusia kepada tiga karakter:
• Zhalimun linafsihi: Orang yang enggan mengerjakan kewajiban (syariat) tetapi banyak melanggar apa yang Allah haramkan (yang dilarang)
• Muqtashid: Orang yang menunaikan kewajiban, meninggalkan yang diharamkan, kadang meninggalkan yang sunnah dan mengerjakan yang makruh.
• Sabiqun bil khairat: Orang yang mengerjakan kewajiban dan yang sunnah, serta meninggalkan yang haram dan makruh, bahkan meninggalkan sebagian yang mubah (karena wara’nya)
Maa syral muslimin rahimakumullah
Yang kedua adalah
وعن شبابه فيم ابلاه
Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
Berkata arif billah muaz ingat allah atau dekati allah penuhi kewajibanmu di masa mudamu niscaya allah akan menolongmu atau mengingatmu dimasa tuamu. Pada tahapan masa muda adalah suatu masa yang baik untuk mengumpulkan amal sholih . Masa muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amalan-amalan serta kebaikan-kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu kedunia-an. Dalam hal ini Rasullullah saw telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak)
Maa syral muslimin rahimakumullah
Sedangkan apabila seseorang telah mencapai masa dewasa, Allah SWT memberikan karunia hikmah dan kebijaksanaan sehingga kelihatan padanya berbagai ketaatan dan menujukan hatinya kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: " Dan setelah menjadi dewasa dan cukup umurnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan. Demikianlah Kami memberi balasan bagi orang-orang yang melakukan kebajikan. " (QS. 28;14)
as-Syaikh al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad as-Sya'rani dalam kitabnya al-Bahrul-Maurud menyebutkan: "Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila kita telah mencapai umur empatpuluh tahun, hendaklah bersiap-siap dengan melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada setiap nafas yang kita tarik sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di dunia. Di samping itu hendaknya kita menghitung setiap detik dari umur kita sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding dengan seratus tahun sebelumnya."
Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat."
Berkata Wahab bin Munabbih: " Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya mereka mengetahui, mengapa mereka diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "
Tetapi tat kala masa muda yang kita miliki salah langkah artinya lebih condong kepada kehidupan duniawi maka cepat cepatlah untuk bertobat kepada allah sebelum penyesalan itu terjadi
Dan adapun yang ketiga adalah
وعن ماله من اين اكتسبه وفيم انفقه
Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
Bila harta yang peroleh dengan cara halal dan digunakan untuk kebaikan niscaya allah akan memberikan ganjarannya surga tetapai bila harta yang diperoleh dengan cara haram maka murka allahlah baginya.
Dan yang terakhir adalah
وعن علمه ماذا عمل به
Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya.
mudah mudahan dari khutbah singkat ini ada manfaatnya bagi kita bertambah umur bertambah pulalah kiranya ilmu ,iman keislaman dan hidayah yang kita miliki amin ya robbal alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Adapun yang menjadi judul khutbah kita pada jum,at ini adalah
Memahami hakekat umur manusia
Didalam kitab lisanul arab dikatakan bahwa sanya adapun ta’rif atau defenisi dari umur itu adalah
العمور هو سيرة الحياة التى تبدأ حين يولد حتى يصل الى الموت
Umur itu adalah suatu perjalanan hidup yang dimulai ketika ia dilahirkan hingga sampai kepada kematian.
Dari defenisi mengenai umur diatas sudah jelas bagi kita bahwa ketika kita dilahirkan kedunia ini pada saat itu jua kehidupan kita telah dihitung dan merupakan babak awal untuk menuju kehidupan yang kekal abadi dan sekarang tergantung kepada kita masing masing kemanakah umur yang kita miliki ini akan kita bawa apakah untuk kebaikan atau untuk keburukan semua itu kita yang akan menjalaninya.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Selanjutnya kajian kita tentang memahami hakekat umur ini adalah dibagi kepada 4 bahagian
Dan adapun yang pertama adalah
1. Batas umur
2. Umur itu adalah sebab akibat
3. Baik dan buruknya kehidupan tergantung kepada penggunaannya
4. Umur itu akan dimintai pertanggung jawabannya di hari kiamat
Dan adapun yang pertama adalah mengenai batas umur manusia mengenai ini allah subhanahu wataala berfirman didalam al qur’an pada surat al hajj ayat 5
Bahwa sanya kehidupan manusia itu sudah ditentukan allah batasannya. dalam tafsir qur’an berarti . sampai waktu yang sudah ditentukan
Ternyata hidup kita sendiripun sudah diatur allah kapan kita hidup dan kapan kita akan kembali kepadanya.
Dalil yang lain yang menyatakan tentang batas umur ini adalah firman allah dalam surat al a’raf ayat 34
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537]; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. Penafsiran mengenai walikulli ummatin ajal Maksudnya adalah: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
Masih mengenai batasan umur yang dimiliki manusia rasulullah saw bersabda
اعمار أمتي بين ستين وسبعين
Umur ummatku itu antara enam puluh dan tujuh puluh
Kalau kita mendengar tentang kabar kematian maka yang paling sering kita dengar itu adalah tujuh puluh tahun kebawah jarang sekali yang melebihi dari umur tersebut
Maa syral muslimin rahimakumullah
Pembahasan yang kedua mengenai hakekat umur ini adalah umur itu adalah sebab akibat
Allah swt berfirman didalam al quran pada surat al hajj ayat 5
Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya.
Dari ayat tersebut diatas dapat kita ambil suatu pemahaman bahwa yang namanya umur itu bukanlah sebagai patokan untuk melakukan suatu kebajikan
Allah swt berfirman dalam surat yasin ayat 68
Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1271]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?[1271] Maksudnya adalah : kembali menjadi lemah dan kurang akal.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Dan kajian kita yang ketiga adalah baik dan buruknya suatu kehidupan tergantung kepada penggunaannya
Rasulullah saw bersabda
خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله
Sebaik baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik pula perbuatannya dan seburuk buruk manusia adalah yang panjang umurnya dan buruk pula perbuatannya.
Umur yang panjang yang diberikan allah kepada manusia merupakan suatu karunia yang sangat luar biasa bagi seorang hamba. Secara sederhana kita ambil contoh orang yang panjang umurnya dan hampir setiap detik dari umurnya digunakan untuk kebaikan dengan suatu niat yang ikhlas tentu mempunyai nilai yang tinggi disisi allah tetapi malah sebaliknya.
Maa syral muslimin rahimakumullah
Dan adapun kajian yang keempat adalah bahwa umur itu akan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat
لا تزول قدم العبد فى يوم القيامة حتى تسئل عن اربع
عن عمره فيم افناه وعن شبابه فيم ابلاه وعن ماله من اين اكتسبه وفيم انفقه وعن علمه ماذا عمل به
"Takkan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:
1. Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan
2. Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
3. Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
4. Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. " (HR. Tirmidzi)
Dan adapun yang pertama adalah
عن عمره فيم افناه
Tentang umurnya kemana ia menghabiskannya. Disadari atau tidak disadari bahwa ternyata kehidupan yang kita lalui suatu saat nanti jua akan diminta pertanggung jawaban oleh allah setiap detiknya akan ditanya kemana digunakan apakah untuk kebaikan atau keburukan tak sedetikpun luput dari pandangan allah
Imam Al-Hasan Al-Bashri berwasiat mengenai hari yang dilalui oleh manusia dengan berkata:
أَيُّهَا النَّاُس إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ.
“Wahai manusia, ketahuilah bahwasanya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, setiap ada sehari yang berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.”
Ma’asyiral muslimin, jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Bila kita perhatikan kata nasehat diatas , maka akan terlintaslah suatu pertanyaan :
• Sudah berapa umur kita yang digunakan untuk mengumpulkan bekal menuju tempat yang abadi
• Sudah berapa umur kita yang digunakan untuk perbuatan yang dilarang allah yang berlalu begitu saja tanpa guna
Dari pertanyaan diatas adalah merupakan sebagai bahan renungan bagi kita untuk menggapai amal shalih meningkatkan ketaqwaan kita kepada allah. Umur yang kita miliki sekarang ini adalah sebagai rahmat dan karunia bagi kita bila kita menggunakannya untuk amal shaleh mana kala kita menggunakannya untuk maksiat maka pada saat itu jua murka allah akan tetap menyelimuti hidup kita. Alhamdulillah allah memberikan kepada kita umur yang bermanfaat umur yang berguna untuk mengabdi kepada allah
Marilah, segera bertobat dan menggunakan sisa sisa umur yang kita miliki untuk mengabdikan diri kita zhahir dan bathin kepada allah sang pencipta.
.Dalam tafsirnya, Al-Hafizh Ibnu Katsir memberikan illustrasi tentang hidup manusia kepada tiga karakter:
• Zhalimun linafsihi: Orang yang enggan mengerjakan kewajiban (syariat) tetapi banyak melanggar apa yang Allah haramkan (yang dilarang)
• Muqtashid: Orang yang menunaikan kewajiban, meninggalkan yang diharamkan, kadang meninggalkan yang sunnah dan mengerjakan yang makruh.
• Sabiqun bil khairat: Orang yang mengerjakan kewajiban dan yang sunnah, serta meninggalkan yang haram dan makruh, bahkan meninggalkan sebagian yang mubah (karena wara’nya)
Maa syral muslimin rahimakumullah
Yang kedua adalah
وعن شبابه فيم ابلاه
Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
Berkata arif billah muaz ingat allah atau dekati allah penuhi kewajibanmu di masa mudamu niscaya allah akan menolongmu atau mengingatmu dimasa tuamu. Pada tahapan masa muda adalah suatu masa yang baik untuk mengumpulkan amal sholih . Masa muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amalan-amalan serta kebaikan-kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu kedunia-an. Dalam hal ini Rasullullah saw telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR. Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak)
Maa syral muslimin rahimakumullah
Sedangkan apabila seseorang telah mencapai masa dewasa, Allah SWT memberikan karunia hikmah dan kebijaksanaan sehingga kelihatan padanya berbagai ketaatan dan menujukan hatinya kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: " Dan setelah menjadi dewasa dan cukup umurnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan. Demikianlah Kami memberi balasan bagi orang-orang yang melakukan kebajikan. " (QS. 28;14)
as-Syaikh al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad as-Sya'rani dalam kitabnya al-Bahrul-Maurud menyebutkan: "Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila kita telah mencapai umur empatpuluh tahun, hendaklah bersiap-siap dengan melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada setiap nafas yang kita tarik sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di dunia. Di samping itu hendaknya kita menghitung setiap detik dari umur kita sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding dengan seratus tahun sebelumnya."
Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat."
Berkata Wahab bin Munabbih: " Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-empat pada setiap pagi: ' Wahai orang-orang yang telah berusia empatpuluh tahun! kamu adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah berusia limapuluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enampuluh tahun! Tidak ada lagi dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika mereka telah diciptakan, seharusnya mereka mengetahui, mengapa mereka diciptakan. Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "
Tetapi tat kala masa muda yang kita miliki salah langkah artinya lebih condong kepada kehidupan duniawi maka cepat cepatlah untuk bertobat kepada allah sebelum penyesalan itu terjadi
Dan adapun yang ketiga adalah
وعن ماله من اين اكتسبه وفيم انفقه
Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
Bila harta yang peroleh dengan cara halal dan digunakan untuk kebaikan niscaya allah akan memberikan ganjarannya surga tetapai bila harta yang diperoleh dengan cara haram maka murka allahlah baginya.
Dan yang terakhir adalah
وعن علمه ماذا عمل به
Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya.
mudah mudahan dari khutbah singkat ini ada manfaatnya bagi kita bertambah umur bertambah pulalah kiranya ilmu ,iman keislaman dan hidayah yang kita miliki amin ya robbal alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Tidak ada komentar :
Posting Komentar